Record Detail

Tercatat bahwa jumlah penindakan peredaran Hasil Tembakau (HT) dan
Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) ilegal yang ada di Kanwil
DJBC Jakarta mengalami penurunan dari tahun 2022-2023. Namun
demikian, untuk jumlah Barang Hasil Penindakan (BHP) mengalami
peningkatan pada hasil tembakau. . Di sisi lain, untuk penindakan pada
MMEA mengalami penurunan yang cukup signifikan pula. Hal ini
dipenaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang dapat menentukan
efektivitas pengawasan hasil tembakau dan MMEA illegal di Kanwil DJBC
Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas
pengawasan atas peredaran hasil tembakau dan MMEA ilegal di Kanwil
DJBC Jakarta serta mengetahui kendala dan upaya dalam mengatasi
kendala dalam efektivitas pengawasan tersebut. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data
berupa data primer dan data skunder. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis data fenomenologi model Cresswell. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengawasan terhadap hasil tembakau dan
MMEA ilegal oleh Kanwil DJBC Jakarta telah berjalan efektif dalam
melindungi masyarakat serta menjaga penerimaan negara. Pengawasan
ini dilakukan secara sistematis dengan melibatkan berbagai instansi terkait
dan menunjukkan hasil positif berupa penurunan peredaran barang ilegal
serta meningkatnya kesadaran dan kepatuhan pelaku usaha terhadap
regulasi cukai. Namun, pengawasan masih menghadapi tantangan,
seperti keterbatasan SDM, anggaran, serta teknologi, yang menghambat
optimalisasi deteksi dan penindakan. Selain itu, perubahan modus
operandi dan luasnya wilayah pengawasan menjadi tantangan eksternal
yang harus diatasi. Untuk meningkatkan efektivitasnya, DJBC Jakarta
merumuskan berbagai strategi, termasuk peningkatan kapasitas SDM,
optimalisasi anggaran, pemanfaatan teknologi modern, serta penguatan
kerja sama dengan instansi lain dan masyarakat. Dengan penerapan
strategi ini, diharapkan pengawasan dapat semakin optimal dalam
memberantas peredaran hasil tembakau dan MMEA ilegal.