Detail Cantuman

Budidaya jamur merang merupakan salah satu usaha petani di desa Gempol Kolot kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang sejak tahun 1987 yang pada saat itu belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah kabupaten, provinsi, maupun pusat. Pada tahun 2008 terjadi penurunan omset jamur secara signifikan sebesar 40% saat kebijakan konversi minyak beralih ke Gas LPG yang mengakibatkan biaya pengeluaran membengkak. Di samping itu, pada tahun 2013 kualitas bibit jamur kurang baik sehingga banyak petani yang gulung tikar. Pada akhir tahun 2015, dengan terbentuknya BUMDes telah membuka peluang petani jamur untuk mengembangkan usaha. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan usaha budidaya jamur merang di daerah Karawang, khususnya desa Gempol Kolot. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Wawancara, Observasi, Studi Kepustakaan, dan Dokumentasi. Teknik Analisis data meliputi Aspek Pasar, Aspek Pemasaran dan Aspek Finansial (PP, NPV, IP danIRR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi aspek pasar dan pemasaran usaha budidaya jamur merang tersebut layak di kembangkan. Sedangkan dari Aspek Finansial diperoleh hasil PP dari investasi tersebut terjadi selama 1 tahun 5 bulan, hasil NPV > 0 yakni sebesar Rp. 6,064,847,- maka menurut kriteria usaha ini dinyatakan layak, hasil PI > 1 maka menurut kriteria usaha ini dinyatakan layak, hasil IRR sebesar 19,53% lebih besar dari suku bunga Bank Indonesia 6,5%.