Record Detail

Penelitian dilatarbelakangi oleh tingkat persentase kepatuhan wajib pajak
di KPP Pratama Jakarta Pluit belum ada yang mencapai 100%. Adapun
penyebabnya yaitu banyaknya wajib pajak yang kurang memiliki
pengetahuan mengenai cara membayar pajak dikarenakan kurangnya
sosialisasi, tidak adanya kesadaran wajib pajak untuk membayar dan
melaporkan SPT, serta banyaknya wajib pajak OP yang kurang
memahami ketentuan yang melekat dan terhambat oleh kompleksitas
ketentuan pajak terutama terkait penghitungan. Hal ini membuat
pemerintah memperkenalkan metode pemotongan baru yaitu Tarif Efektif
Rata-rata (TER) yang diluncurkan akhir Desember 2023 sontak
menimbulkan reaksi yang beragam, terlebih aturan ini berlaku efektif per 1
Januari 2024.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh sosialisasi dalam perhitungan PPh pasal 21 TER
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak di KPP Pratama
Jakarta Pluit dan untuk mengetahui juga menganalisis pengaruh tingkat
pemahaman terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak di
KPP Pratama Jakarta Pluit serta untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh sosialisasi dalam perhitungan PPh pasal 21 TER dan tingkat
pemahaman secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak di KPP Pratama Jakarta Pluit. Metode penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu
sosialisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan WPOP
dalam membayar pajak dengan besaran pengaruhnya yaitu 22,5%, tingkat
pemahaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan
WPOP dalam membayar pajak dengan besaran pengaruhnya yaitu
50,1%, serta sosialisasi dan tingkat pemahaman berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan WPOP dalam membayar pajak dengan
besaran pengaruhnya 54,1%.