Record Detail

Tren dalam 5 tahun terakhir menunjukkan peningkaran jumlah Wajib Pajak
terdaftar di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi DIrektorat
Jenderal Pajak untuk mewujudkan salah satu prinsip Good Governace yaitu
aksesibilitas, Merespon hal tersebut, Direktorat Jenderal Pajak melalui
Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan DJP (Kring Pajak 1500200)
mengembangkan sebuah layanan konsultasi chabot. Layanan ini dibuat
untuk memperluas kanal akses informasi perpajakan kepada pengguna
jasa baik wajib pajak maupun masyarakat umum. Dengan memanfaatkan
teknologi, diharapkan proses pelayanan informasi menjadi lebih efisien,
transparan, dan mudah diakses oleh seluruh wajib pajak, sehingga
mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas layanan konsultasi
chatbot dalam pelaksanaan pemberian informasi perpajakan di Kring Pajak
1500200 dianalisis dengan teori Richard M. Steers dengan menggunakan
tiga dimensi efektivitas yaitu pencapaian tujuan, adaptasi dan integrasi.
Selain itu, penulis juga menganalisis hambatan dan upaya dalam
implementasi layanan konsultasi chatbot ini. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
layanan konsultasi chatbot telah berjalan efektif dalam pelaksanaan
pemberian informasi perpajakan kepada pengguna jasa berdasarkan ketiga
dimensi dalam teori Richard M. Steers. Hal ini dibuktikan dengan
tercapainya indikator-indikator antara lain kemampuan layanan chatbot
mencapai tujuannya, tingkat kepuasan pengguna jasa, kemampuan chatbot
untuk menyesuaikan terhadap perubahan regulasi perpajakan yang
dinamis, kemampuan chatbot untuk mengidentifikasi topik yang menjadi
kebutuhan pengguna jasa, kerja sama yang baik antarunit terkait dan
sosialisasi layanan kepada pengguna jasa.