Collaborative Governance dalam Mitigasi Bencana Banjir Di Daerah Khusus Jakarta
Dwi Agustina - Personal Name (Pengarang)
Disertasi
2025
Jakarta : Institut STIAMI
Provinsi Daerah Khusus Jakarta telah lama di hadapkan pada tantangan serius
dalam penanggulangan bencana banjir yang terus terjadi hampir setiap tahun.
Kerentanan wilayah Ibu Kota Negara dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi
di Indonesia serta menjadi pusat bisnis menjadi masalah yang serius apabila
bencana banjir tidak dapat terselesaikan. Untuk menyelesaikan permasalahan ini
pemerintah Daerah Khusus Jakarta harus melibatkan pihak lain, Collaborative
Governance merupakan wujud strategi yang menjanjikan dengan melibatkan
berbagai kepentingan untuk penanggulangan bencana banjir di Daerah Khusus
Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah Collaborative Governance
dalam penanggulangan bencana banjir di Daerah Khusus Jakarta apakah sudah
terwujud dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
eksploratif, dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis
dokumen. Data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan triangulasi data,
dengan mengacu pada kerangka evaluasi yang telah ada dan mengembangkan
model kebaruan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika
Collaborative Governance dalam penanggulangan bencana banjir di Provinsi
Daerah Khusus Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan Starting Condition berperan
krusial dalam penanganan banjir Daerah Khusus Jakarta, di mana BPBD Daerah
Khusus Jakarta bersama BNPB dan DSDA bekerjasama dalam respons dan
pengelolaan dampak banjir. Pertumbuhan populasi, ekonomi, dan perubahan iklim
global meningkatkan risiko banjir, membutuhkan upaya serius dari pemerintah dan
elemen lainnya. Dalam konteks ini, Facilitate Leadership memainkan peran utama
dalam mengoordinasikan pihak-pihak terlibat, dengan institusi yang dirancang
untuk mendukung kerjasama yang efektif. Institutional Design bertujuan
menciptakan kerangka kerja yang memungkinkan koordinasi efektif, sementara
Collaborative Process memfasilitasi interaksi dan koordinasi antar berbagai pihak
untuk mengembangkan strategi mitigasi banjir yang adaptif dan berkelanjutan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kebaruan penelitian ini terletak pada local
wisdom dan penguatan interaksi antar aktor sebagai hal yang perlu ditambahkan
dalam Collaborative Governance penanggulangan bencana banjir di Daerah
Khusus Jakarta. Hal ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk
memposisikan diri, membangun kepercayaan, legitimasi internal, dan komitmen
terhadap tujuan bersama.
Detail Information
Citation
Dwi Agustina. (2025).
Collaborative Governance dalam Mitigasi Bencana Banjir Di Daerah Khusus Jakarta().Jakarta:Institut STIAMI
Dwi Agustina.
Collaborative Governance dalam Mitigasi Bencana Banjir Di Daerah Khusus Jakarta().Jakarta:Institut STIAMI,2025.Disertasi
Dwi Agustina.
Collaborative Governance dalam Mitigasi Bencana Banjir Di Daerah Khusus Jakarta().Jakarta:Institut STIAMI,2025.Disertasi
Dwi Agustina.
Collaborative Governance dalam Mitigasi Bencana Banjir Di Daerah Khusus Jakarta().Jakarta:Institut STIAMI,2025.Disertasi