Detail Cantuman

Tujuan-Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Strategic Management
Accounting (SMA), ketidakpastian lingkungan, strategi hijau terhadap kinerja
organisasi dengan variabel moderasi struktur organisasi desentralisasi, dan budaya
organisasi sebagai variabel kontrol.
Metodologi Penelitian- Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan data primer melalui penyebaran kuesioner. Sampel penelitian ini adalah
360 responden pada posisi supervisor sampai dengan direktur pada perusahaan
yang terdaftar dan tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang memahami
konsep SMA, ketidakpastian lingkungan, strategi hijau. Analisis SEM-PLS
digunakan dalam penelitian ini dengan alat bantu statistik Smart PLS.
Hasil Penelitian-Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa (1) SMA
berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi; (2) ketidakpastian lingkungan
tidak berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi;(3) strategi hijau
berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi; (4) Struktur organisasi
desentralisasi tidak dapat memperkuat pengaruh SMA terhadap kinerja
organisasi.(5) Struktur organisasi desentralisasi tidak dapat memperkuat pengaruh
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja organisasi. (6) Struktur organisasi
desentralisasi dapat memperkuat pengaruh strategi hijau terhadap kinerja
organisasi. Hasil uji sensitivitas, model baru lebih baik dari model lama karena
menghasilkan 3 signifikan pada variable SMA dan strategi hijau terhadap kinerja
organisasi, juga pada variable moderasi dimana struktur organisasi desentralisasi
memperkuat pengaruh strategi hijau pada kinerja organisasi, sedangkan model
lama hanya ada 2 signifikan, pada variable moderasi tidak ada yang signifikan.
Hasil uji ekspansi secara keseluruhan Adjusted R Square meningkat dan hasil uji
ekspansi yang menggunakan hipotesis novelty saja menghasilkan signifikan pada
dimensi Costing , Rolling budget yang merupakan novelty pada penelitian ini dan
Planning , Control and Performance Measurement .
Implikasi Penelitian- yang pertama implikasi teoritis berkontribusi terhadap
perkembangan teori SMA, terutama mengidentifikasikan faktor kontingensi dalam
perancangan disesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu era teknologi digital, yang
ke dua implikasi praktis perusahaan dapat mengadopsi rolling budget sehingga
dimungkinkan untuk menyesuaikan anggaran sesuai dengan kondisi data yang
berkembang agar data dan informasi yang diperoleh sesuai atau akurat, ke tiga
implikasi regulator dengan strategi hijau mendukung program pemerintah seperti
yang diatur dalam UU no 3 tahun 2014 dalam menyelaraskan pembangunan
Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat
bagi masyarakat. Orisinalitas (Novelty)-Penelitian ini memberikan 2 dimensi
baru, dan 1 indikator dalam mengukur SMA sesuai konteks Indonesia.